Bacalah Sayang


Asaalamualaikum

Aku punya pengartian sendiri di dalam pengartian hidup. Hidup adalah tantangan. Seperti halnya mendaki gunung semakin kita berjalan tantangan akan semakin berat. Kedudukan seseorang semakin tinggi aral lintang pun semakin besar. Dan dirimu adalah penentu atas kehidupanmu. Ditanganmu lah keputusan untuk dirimu berada. Tantangan adalah system imun di dalam akal untuk memprotek ketakutan.

Aku hanyalah manusia yang penuh noda. Yang begitu mudah mengambil keputusan jalan hidup, Tetapi disetiap langkah kakiku aku tak ingin mengganggu kemerdekaan orang lain. Dan aku pun selalu merasa merdeka, tanpa sadar sebenarnya hatiku terpenjara.

Kini ku bisa mengatur cinta dengan memaksanya mengikuti aturan mainku, walaupun terkadang aku masih sering kelolosan dengan melayani apa mau hatiku. Tapi setidaknya sudah ada perubahan di banding masalalu. Apakah seperti ini yang disebut proses pendewasaan. Entahlah yang pasti ini adalah hal yang sulit.
________________

Hay syah, aku g tau harus memulai dari mana menulis ini. Aku sengaja menuangkan ini disini, karena disini lebih abadi di banding di layar pesan yang sewaktu2 bisa hilang, dan kapan pun aku membutuhkan aku bisa membukanya lagi.

Pada saat aku masih menjadi seles dari sebuah product makanan, dan kamu termasuk pelanggan yang paling provit.
Awal pertemuan kita aku merasa kagum sama sosok mu, kamu terlihat anggun dengan kacamata dan hijab mu. Kamu terlihat cantik dengan pakaian muslim mu, ada kecerdasan dan kedewasaan di tutur katamu. Aku menyesal ketika tidak bertemu denganmu saat hari kunjung di tokomu. Melihat dan berbicara denganmu sungguh membuatku bahagia.

Aku tak tau aku lelaki yang keberapa yang mengagumimu. Akupun tidak tau dengan siapa aku bersaing untuk mendapatkan hatimu. Karena segala informasi tentang mu dinunia maya tak dapat kutemukan. Jadi aku kurang bisa mengukur diri. Aku takut tapi terkadang tidak perduli dengan hal itu.

Ini adalah rasa terdalam yang pernah aku rasakan. Kala itu saat terakhir dari perjumpaan kita. Saat aku meneror dengan pesan menggunakan nama samaran. Dan kamu langsung merasa curiga bahwa itu aku, aku merasa hancur sehancur hancurnya. Menyesal, Malu, dan patah. Saat itu aku tak ingin menjadi diriku, aku tau diri, aku paham dengan level kemampuanku. Semua terasa aneh ketika kamu tau hanya karna tulisan. Hal itu tambah membuatku binggung dan kekagum. Lalu aku terdiam memejamkan mata dan mendengarkan suara hati yang ikut mengejek Ku. "Aku tak pantas, aku tak layak, aku tak mampu, dan aku tak akan bisa".
Suara hati yang sering kudengar saat aku berada dalam ketakutan.
Tapi aku tau itu hanyalah bagian dari diri yang sering melemahkanku. Hingga beberapa hari kekacauan menyelimuti pikiranku. Yang aku takutkan adalah kamu melihat ku dengan cara berbeda, Aku belum siap menjadi ciut saat bertemu denganmu.
 Dengan kepanikan Lalu aku kirimkan pesan jika hari kunjungku besok aku tidak bisa datang karena ada alasan tertentu.
Aku binggung. 
Pagi tlah tiba tapi aku tidak keluar dari kamar, kebingungan semalam masih banyak berserakan di otaku, Terlihat parah sekali kekacauan di otak ku. Tanpa pikir panjang aku menghubungi bos ku kalau aku gak kekantor, langsung kelapangan, karena ingin berangkat siang. Penuh dan sesak sekali kepala ini memikirkan masalah ini. Membebani sekali. Keputusan keputusan pendek mengantri untuk direalisasikan. Mulai dari resign, pergi jauh, dan nekat mulai bermunculan. 
Sambil bersiap siap berangkat kerja aku mengumpulkan sisa semangat. Dan Kuputuskan tidak mengunjungimu. Diperjalanan pun aku merasa gelisah, di dalam otak masih triak triak beradu argumen, aku tersadar dan kaget ketika bertemu perempatan jalan yang menuju ke tempatmu, menyadari perempatan itu jantungku berpacu dengan kencangnya. "Haah luar biasa kekonyolan yang aku alami,  tak mungkin aku takut dengan hal ini" aku berucap saat berkendara, aku menantang diri ku sendiri. Tanpa kuberi kesempatan lagi otak ini berpikir. ku pacu motorku melaju dengan kencang. 
Setibanya di gang jalan tempatmu, jantung semakin berdetak kencang. "LIHATLAH AKU BERANI DATANG" ku tampar suara yang menantangku tadi. Tibalah di depan gerbang di tokomu. rasanya gak ingin masuk, tapi keinginanku tidak di respon oleh tubuhku. Apa boleh buat sudah sampai di depan toko. Aku tak perduli lagi dengan rasa grogi, takut, dan malu. aku masuk ke toko langsung nyari kamu, biasa minta orderan hehe.
Aku merasa kondisiku lebih baik, kemudian cari2 alasan biar bisa berlama lamaan. Pada waktu itu mlah terasa nyaman banget. Tak seperti biasanya kamu hari itu terlihat sangat menawan. Walaupun ternyata aku tau kamu belum mandi, Tapi tak mengubah dayatarik auramu. Sambil tetap lanjut ngobrol2 seputar kerjaan. Aku tau kamu melihat ku penuh dengan kecurigaan. Disitu aku sempat binggung, takut jika kamu menanyakan tentang pesan itu. Tapi aku berusaha dengan sikapku untuk meyakinkan kalo aku tidak tahu apapun. Dan mulus banget usahaku. Kerjaan selesai, lalu ijin ke belakang buat cuci tangan, di belakang dilama2 in nyuri waktu buat nyengir2.,. Haha. Balik lg ketemu kamu aku bilang aku dipindah rute, mulai minggu depan bukan aku lagi yang berkunjung. Hanya alasan untuk lari dari kenyataan sebenarnya.
Karna kamunya mau mandi aq pamit melanjutkan perjalanan. Sebenernya pengen nungguin sampe selesai mandi biar bisa lihat bidadari habis mandi secantik apa.

Di jalan isi kepala ini acak acakan lagi, hari ini mungkin bisa aman,tapi besok entahlah. Gundah masih menyelimuti pikiran dan hatiku, aku ingin resign, aku tak mampu bila harus bertemu. Banyaak sekali dialog dalam pikiranku, semua dialog membahas kamu. Aku melaju dengan santai kala itu, karena kondisi jalan yg sepi membuatku tambah fokus dalam penyesalan. Ketika aku melihat kedepan aku gugup, bapak2 yang mengendarai motor 20 meter di depan ku tadi kini berada di depan ku persis. Dan dyaAAar.,.&$&?<* akhirnya tumbang. " Koe mikir opo mas, aku kok bok tabrak soko mburi" ??? 😱 ha anu ina inu gk bisa jawab, segera aku minta maap, tanya keadaan, ada luka yg perlu di obatin gk, ada yg rusak gk, dan memastikan si bpk baik2 saja, terus  meluncur lg.

Edan, apa2an ini kok se ekstream ini.

Km itu aneh sekali Syah. Apa yang kamu lakukan? Apa kamu mau membunuhku?
Pertanyaan ku untukmu dalam hati.
____________________

Begini syah aku bersyukur dengan keadaan ini, keadaan dimana kamu cuek dan dingin dengan ekspresimu. Tapi kadang aku binggung dengan keadaan seperti ini. ada 2 hal yang ada di benak ku.
Yg pertama ini adalah jalan syar'i sesuai dengan tuntunan agama dan aku mendukung untuk hal ini, tapi  banyak hal yang masih aku bingungkan. Kamu seolah tidak memberikan peluang untuk aku mengetahui lebih banyak tentang dirimu. Bagaimana mungkin aku mencintai tanpa mengenal?
Dan yang kedua kamu memang tidak tertarik denganku. 
Inilah yang menjadi dialektika dalam hidupku, tapi apapun perasaanmu terkadang aku tidak memperdulikan.
Aku ikhlas mencintaimu, ada Tuhan di dalam cinta ini, yang membimbingku untuk menjadi lebih baik, kamu lah perantara tanganNya.
Semakin aku mencintaimu,Tuhan semakin erat memeluk ku. 
Km berbeda dengan wanita lain, dan hanya ke kamu aku mengekspresikan cinta dengan cara yang berbeda. 
Tak usahlah aku memilikimu, tak perlu lah aku mempunyai status dengan mu. Biarlah seperti ini, sampai nanti saat waktunya tiba, hingga aku benar2 memilikimu. kita akan berpadu di dalam drama dunia yang berperan saling memiliki, mengasihi, melengkapi dan memberi. Aku tak berani muluk untuk meyakinkanmu bahwa aku yang terbaik, karna dalam kenyataanya kebodohan dan keburukan selalu menyertai langkah ku. Syah ini lah jalan yang memang seharusnya dilalui, mungkin aku merasa kita bercinta dalam diam tanpa ekspresi, tapi sejujurnya aku mencintaimu penuh gairah, aku selalu memanjakanmu di dalam hatiku.,.  

Hebat..
Inilah kisah misterius di dalam hidupku, jika kamu bertanya apakah aku pernah gagal dalam mengejar cinta aku akan menjawab pernah. Aq pernah mencintai seseorang yang tidak mencintaiku, apakah aku diam ?
Tidak. Aku termasuk typekal orang yang keras untuk mendapatkan keinginanku. Aku pun berjuang tapi setelah aku merasa semua perjuangan ku tak dihargai dan tak ada respon, cinta itu sirnah menjadi kebencian.
Tapi untukmu itu tidak berlaku syah.

Apa motifasiku
Motifasiku km bisa menjadi ibu yang baik untuk anakku, menjadi menantu yang baik untuk orang tuaku. Inilah titik dari harapan ku, sebelum sejauh itu mari kita bahas yang lebih sederhana lagi, jika aku mencintaimu kenapa aku tidak pergi menemuimu dan menyatakan langsung? Padahal waktu dan kesempatan ada. Aku takut syah. Inilah cara ku menjaga cinta ini. Cinta ini suci syah dislimuti dengan anugrahNya. 
Dan kenapa aku tidak menumpahkannya jika memang cintaku besar? 
Syah aku hanya wadah untuk cinta ini, sebesar apapun, wadah ini tak akan mampu menampung cinta ini, meski sudah penuh dan terasa berat aku mempertahankan wadah ini tetap terjaga. Ungkapan dan pernyataan perasaanku ini hanyalah tetesan dari luapan cinta yang wadahku tak mampu lagi menampungnya. Tapi biarlah hanya luapannya saja yang tumpah dan terjatuh di kenyataan sekarang. Aku masih punya banyak untuk suatu saat kuberikan untuk mu.

Kenapa ekspektasiku tinggi banget apa aku tidak takut gagal?
Tenanglah syah semua sudah di atur. Rejeki, jodoh dan mati adalah takdirNya.
Tapi kan kita harus berusaha untuk mendapatkannya!
Inilah usahaku syah aku membiarkan tumpahan cinta yang menjadi ekspresi dan tulisan2 yang selalu menerobos melalui pesan untukmu itu adalah usahaku. 
Aku berusaha bersabar untuk melakukan tindakan yang lebih besar. Karena aku yakin buah matang di pohon akan lebih manis. Biarlah waktu yang menyeleksi.jika waktunya tiba pasti akan ada usaha yang lebih. Dan maaf syah karena kamu sangat spesial di hidup ku aku selalu memilih kalimat untuk berkomunikasi sama kamu, mungkin kalimat2 ku terlihat berlebihan dan mungkin malah aneh. Satu lagi syah aku percaya cinta itu punya kwantitas dan ada masanya. Pada kisahku sebelumnya aku tidak bisa memanajemen cinta, kutumpahkan semua dan ternyata itu tidak baik. Aku tidak bisa menangkis sakit hati di kondisi seperti itu. Lelah dan benci malah sering menghantui disaat terjadi masalah. Dan akhirnya lepas dan sirnah. 
Untuk perasaanku ke kamu ini memang aku lebih banyak menyimpan dibanding mengeluarkan, Karena aku tidak mau kehilangan rasa yang indah didalam hidupku.
Takut gagal?
Tidak syah. Silahkan lakukan apapun, jika ada yang menduluiku pun aku tidak takut syah. Bahkan sekarang aku sudah berhenti berdoa supaya Tuhan menjodohkan kamu dengan ku. Karena aku tau Tuhan lebih mengetahui aku mencintaimu. Tuhan hanya tersenyum saat mengetahui cinta ku untukmu syah. Tuhan memberikan jalan, aku di tuntun pelan2 dengan caraNya menuju ketempat tujuan. Jalannya masih jauh syah. Tapi sudah kelihatan di ujung sana ada wanita berhijab. 

Kalo kamu menikah duluan gimana?
Tak apa syah. Aku kenal km bisa mencintaimu aja sudah bahagia banget. Kalau kamu mendahului ya berarti Tuhan takmeridhoi. Berarti wanita berhijab di ujung jalan itu bukan kamu. Dan pasti itu yang terpantas untukku.

Oh iya syah aku pernah bercerita tentang kamu kepada Ibu ku. Ibuku seneng banget syah dengernya. Bahkan ibuku pernah beberapa kali menanyakan kapan dilamar. Binggung aku jelasin ke ibu gimana. Akhirnya aku bilang aku gak mau dia menunggu terlalu lama bu, biarlah selama 3 tahun nanti Tuhan yang menjaganya jika memang untuk ku. Ibuku terlihat layu, mungkin ibu tau itu hanyalah kalimat untuk penguat hatiku.
_______________________

Namanya hidup, ritme pikiran dan perasaan tak akan pernah bisa konsisten. Terkadang sebuah momen dan peristiwa yang menimbulkan emosi turut mempengaruhinya. Tapi kedewasaanlah yang bisa mengajarkan konsistensi. 
Semoga selalu istikhomah.

Jika ilmu adalah lautan aku hanya kaleng susu yang bocor. Maafkan kebodohanku ini syah. Tulisan ini hanya tumpahan air dari kaleng susu yang bocor. Di kesemrawutan tulisan ini aku mencoba menyampaikan sesuatu. Tak ada kata yang bisa mewakili rasa.

Maaf jika berlebihan

Komentar

Postingan Populer